Berdasarkan data astronomis Gerhana Matahari total akan terjadi pada hari Rabu, 9 Maret 2016 bertepatan dengan tanggal 29 Jumadal Ula 1437 H. Awal gerhana pukul 06.19 WIB. Puncak gerhana pada pukul 07.21 dan akhir gerhana pukul 08.31 WIB. Berdasar data BMKG 45 kota dari 12 provinsi di Indonesia akan mengalami Gerhana Matahari Total dan selainnya mengalami Gerhana Matahari Sebagian.
Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama Republik Indonesia melalui suratnya nomor Dj.II/HM.01/328/2016 tanggal 16 Februari 2016 menyerukan agar segenap umat muslim melaksanakan sholat Gerhana, memperbanyak istighfar dan bersedekah.
Berikut ini tata cara melaksanakan shalat Gerhana:
- Shalat gerhana dilakukan dengan berjamaah
- Shalat gerhana tidak diawali dengan adzan dan iqamat tetapi dengan seruan, “Ash-Shalaatu Jaami’ah”
- Shalat gerhana dilakukan dengan Jahr (Bersuara).
- Berniat dalam hati
- Takbiratul ihram sebagaimana shalat biasa
- Membaca doa iftitah
- Membaca surat Al Fatihah dilanjutkan dengan membaca surat yang panjang
- Kemudian Ruku’ dan memanjangkannya.
- Kemudian bangkit dari Ruku’ (I’tidal) sambil mengucapkan: “Sami Allahu liman hamidah”
- Setelah I’tidal ini tidak langsung sujud namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. (Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama).
- Kemudian Ruku’ kembali (Ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya.
- Kemudian bangkit dari Ruku’ (I’tidal)
- Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana Ruku’ lalu duduk antara dua sujud kemudian sujud kembali
- Kemudian bangkit dari sujud dan melaksanakan rakaat yang kedua sebagaimana yang dilakukan pada rakaat pertama hanya saja lebih ringan dari rakaat pertama
- Tahiyat
- Salam
- Setelah selesai shalat imam menyampaikan khutbah gerhana yang berisi anjuran untuk beristighfar, berdzikir, berdoa, dan bersedekah